Jakarta – Sebuah kejadian tragis menimpa seorang influencer asal Thailand yang dikenal dengan nama Thanakarn ‘Bank Leicester’ Kanthee. Ia meninggal dunia setelah menyanggupi tantangan untuk meminum sebotol whisky dalam sekali tegukan demi mendapatkan uang sebesar 30,000 THB (sekitar Rp 14,3 juta). Kejadian ini menjadi perhatian luas, mengingat banyaknya konten ekstrem yang dijadikan alat untuk menarik perhatian di media sosial.
Dilansir dari Bangkok Post (27/12), Bank yang berusia 21 tahun, berasal dari keluarga dengan latar belakang ekonomi menengah ke bawah. Untuk membantu ekonomi keluarganya, ia menerima tantangan tersebut yang tampaknya sudah biasa baginya, mengingat sebelumnya ia sering menerima tantangan minuman beralkohol tanpa masalah besar. Namun, kali ini, hasilnya sangat fatal. Setelah meneguk whisky sebanyak 350 ml, Bank mulai menunjukkan gejala tidak sehat. Ia tiba-tiba tampak pucat dan tak lama kemudian jatuh tak sadarkan diri di tempat.
Reaksi dari para penonton yang menyaksikan kejadian tersebut cukup mengejutkan. Video yang beredar di Facebook menunjukkan, meskipun Bank sudah terjatuh dan tidak sadarkan diri, sebagian orang yang ada di sekitar malah tertawa. Kejadian ini menuai kritik pedas dari netizen yang merasa bahwa penonton tidak menunjukkan rasa empati terhadap situasi yang sedang terjadi.
Bank dikenal sebagai seorang influencer yang berasal dari kawasan pemukiman kumuh di Bangkok. Sejak usianya dua bulan, ia dibesarkan oleh neneknya, karena orang tuanya tidak mampu merawatnya. Melalui media sosial, ia membangun karier dengan berbagai tantangan dan aksi ekstrem, meski sering kali dihina dan diejek demi mendapatkan uang yang diinginkan untuk membantu keluarganya.
Kepergian Bank memicu protes dari banyak pihak. Banyak netizen yang menyerukan agar influencer dan konten kreator berhenti melakukan tantangan berbahaya yang bisa membahayakan diri mereka sendiri atau orang lain. Mereka juga menyesalkan konten-konten tak bertanggung jawab yang bisa dengan mudah ditiru oleh pengikut mereka, terutama yang masih muda.
Sementara itu, aktivis media sosial Gun Jomapalang menawarkan bantuan hukum kepada keluarga Bank, jika mereka memutuskan untuk menuntut pihak-pihak yang bertanggung jawab atas kejadian tersebut. Banyak pihak kini berharap tragedi ini bisa menjadi pelajaran bagi semua pihak agar lebih berhati-hati dalam membuat dan mengikuti konten di media sosial.