Pengembang Game Indie Cabut Game dari Xbox Sebagai Bentuk Solidaritas untuk Palestina

Pengembang game indie, Badru, memutuskan untuk menarik game mereka yang berjudul Tenderfoot Tactics dari platform Xbox sebagai bentuk dukungan terhadap Palestina. Mereka menyatakan, “Kami telah menghapus Tenderfoot Tactics dari penjualan di Xbox sebagai aksi solidaritas dengan BDS (Boikot, Divestasi, dan Sanksi). Kami mengajak semua orang di komunitas kami untuk berbuat apapun yang dapat membantu mengatasi ketidakadilan yang sedang terjadi. Bebaskan Palestina,” demikian ungkap Badru di media sosial, seperti dilaporkan oleh detikINET dari Eurogamer pada Selasa (29/4/2025).

Pada awal bulan ini, Komite Nasional BDS Palestina menambahkan Microsoft ke dalam daftar perusahaan yang terkait dengan militer Israel. Mereka menilai bahwa layanan cloud dan AI Azure, termasuk Windows dan Xbox, berkontribusi mempercepat tindakan genosida terhadap 2,3 juta warga Palestina di Jalur Gaza.

Baca juga: Valorant Mobile Segera Hadir, Rilis Perdana di China Berdasarkan informasi tersebut, BDS mengeluarkan seruan untuk memboikot produk Microsoft, termasuk Xbox. Langkah ini menjadi bagian dari upaya BDS untuk memberikan tekanan pada perusahaan raksasa tersebut. Selain itu, mereka juga mendorong konsumen untuk membatalkan langganan Xbox Game Pass dan menghindari game-game populer seperti Minecraft, Call of Duty, dan Candy Crush.

Gerakan BDS mengungkapkan, “Dengan memboikot merek Xbox, kami memberikan tekanan pada Microsoft untuk menghentikan keterlibatannya dalam genosida, pendudukan, dan apartheid Israel terhadap Palestina. Kami mengajak semua orang untuk berhenti mendukung Xbox dan produk game Microsoft karena masih ada alternatif yang lebih baik. Genosida bukanlah sebuah permainan.”

Selain Microsoft, ada beberapa perusahaan besar lainnya yang termasuk dalam daftar boikot oleh BDS, seperti HP dan Reebok, yang dikenal sebagai sponsor Asosiasi Sepakbola Israel.

Sebagai informasi tambahan, baru-baru ini Microsoft memberhentikan dua karyawannya yang dianggap mengganggu acara perayaan ulang tahun ke-50 perusahaan. Kedua mantan karyawan tersebut memprotes perusahaan yang mendukung penggunaan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk kepentingan militer Israel.

Protes dimulai ketika salah satu insinyur perangkat lunak Microsoft, Ibtihal Aboussad, berjalan menuju panggung di tengah acara, saat seorang eksekutif sedang mempresentasikan produk baru perusahaan dan visi masa depan mereka mengenai AI. “Anda mengatakan peduli dengan penggunaan AI untuk kebaikan, namun Microsoft menjual senjata AI kepada militer Israel. Lima puluh ribu nyawa telah hilang, dan Microsoft mendukung genosida ini di tanah kami,” teriak Aboussad kepada CEO Microsoft AI, Mustafa Suleyman. Aboussad juga melemparkan syal keffiyeh ke atas panggung sebagai simbol solidaritas terhadap Palestina.

This entry was posted in Berita Game Terbaru and tagged , , , . Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *