Sejumlah konten kreator TikTok di Amerika Serikat mulai mengalihkan pengikutnya ke platform lain, seperti Instagram dan YouTube, menyusul kekhawatiran akan potensi larangan aplikasi TikTok di negara tersebut. Aksi ini dipicu oleh meningkatnya pembicaraan di kalangan pejabat AS tentang risiko keamanan data terkait dengan aplikasi yang dimiliki oleh perusahaan China, ByteDance.
Sejak awal tahun 2024, berbagai pembicaraan mengenai kemungkinan pelarangan TikTok semakin intens setelah beberapa anggota Kongres AS menyoroti kekhawatiran mengenai privasi dan potensi pengaruh pemerintah China terhadap data pribadi pengguna. Dengan ancaman larangan yang terus berkembang, beberapa kreator TikTok besar, yang selama ini mengandalkan platform tersebut untuk berinteraksi dengan jutaan pengikut, mulai merencanakan langkah-langkah strategis untuk menjaga koneksi dengan audiens mereka.
Salah satu langkah yang diambil adalah mengajak pengikut untuk bergabung di akun Instagram atau YouTube mereka, sebagai antisipasi jika TikTok akhirnya diblokir. Beberapa kreator bahkan mengumumkan jadwal siaran langsung dan konten eksklusif yang hanya akan tersedia di platform alternatif tersebut.
“Jika TikTok diblokir di AS, saya ingin memastikan bahwa kalian tetap bisa mengikuti konten saya. Jadi, ikuti saya di YouTube dan Instagram untuk tetap terhubung,” ujar salah satu konten kreator terkemuka di TikTok yang memiliki lebih dari 10 juta pengikut.
Pengalihan pengikut ini juga menjadi langkah untuk mengurangi ketergantungan pada satu platform, mengingat dampak besar yang ditimbulkan jika TikTok benar-benar diblokir. Dengan mulai membangun audiens di platform lain, para kreator berusaha menjaga kestabilan karier digital mereka di tengah ketidakpastian yang melingkupi TikTok.