Sebuah insiden di Taman Literasi Martha Tiahahu, Jakarta Selatan, menjadi viral setelah seorang konten kreator diminta izin oleh anggota organisasi masyarakat (ormas) Pemuda Pancasila saat sedang merekam video. Permintaan izin ini menimbulkan perdebatan di media sosial mengenai kebebasan berkreasi di ruang publik dan hak-hak warga untuk beraktivitas tanpa tekanan dari ormas.
Insiden ini terjadi ketika seorang konten kreator sedang membuat video di taman yang dikenal sebagai tempat berkumpulnya masyarakat. Anggota ormas yang hadir meminta agar konten kreator tersebut meminta izin sebelum melakukan aktivitas perekaman. Hal ini memicu reaksi dari masyarakat yang menilai tindakan tersebut sebagai bentuk intimidasi terhadap kebebasan berekspresi. Ini mencerminkan ketegangan antara aktivitas kreatif individu dan keberadaan ormas di ruang publik.
Video insiden tersebut dengan cepat menyebar di media sosial, memicu berbagai komentar dari netizen. Banyak yang mengecam tindakan ormas tersebut dan mendukung hak konten kreator untuk berkarya di ruang publik. Beberapa pengguna media sosial menyatakan bahwa taman adalah fasilitas umum yang seharusnya dapat digunakan oleh semua orang tanpa harus meminta izin dari pihak tertentu. Ini menunjukkan bahwa masyarakat semakin peduli terhadap isu kebebasan berpendapat dan berkreasi.
Setelah insiden viral, konten kreator tersebut mengeluarkan pernyataan meminta maaf atas situasi yang terjadi. Dalam video klarifikasinya, ia menjelaskan bahwa tujuannya bukan untuk menyinggung siapapun dan berharap agar kejadian ini tidak terulang di masa depan. Permintaan maaf ini menunjukkan kesadaran akan pentingnya menjaga hubungan baik dengan komunitas sekitar sambil tetap berusaha untuk berkarya.
Pihak Satpol PP DKI Jakarta menegaskan bahwa tidak ada regulasi yang mewajibkan warga untuk meminta izin dari ormas saat melakukan aktivitas di ruang publik seperti taman. Mereka menekankan pentingnya menjaga kebebasan individu dalam menggunakan fasilitas umum tanpa adanya tekanan dari pihak manapun. Ini mencerminkan komitmen pemerintah daerah untuk mendukung kreativitas masyarakat dan memastikan ruang publik tetap terbuka bagi semua.
Dengan insiden ini, perhatian kini tertuju pada bagaimana kebijakan terkait penggunaan ruang publik akan diterapkan ke depannya dan bagaimana masyarakat dapat berkolaborasi dengan ormas untuk menciptakan lingkungan yang lebih harmonis. Semua mata kini mengamati perkembangan selanjutnya dalam isu kebebasan berekspresi di Indonesia.