Saat ini, bermain game di PC atau Personal Computer sudah menjadi tren yang berkembang pesat. Di masa lalu, para gamer tidak memiliki kemewahan seperti ini, karena mayoritas permainan hanya bisa diakses melalui arcade atau konsol rumahan.
Meski PC sudah lama digunakan sebagai perangkat gaming, masih ada banyak orang yang merasa ragu untuk terjun ke dunia PC gaming. Mereka menganggap bahwa bermain di PC lebih rumit dibandingkan dengan konsol.
Bahkan, tak sedikit yang masih salah paham mengenai berbagai hal seputar PC gaming, yang akhirnya berkembang menjadi mitos dan menyebabkan kesalahpahaman.
Mitos PC Gaming yang Perlu Diluruskan
- PC Gaming Itu Mahal dan Harus Sering Di-Upgrade
Banyak yang berpikir bahwa bermain game di PC membutuhkan perangkat dengan spesifikasi tinggi dan harus terus melakukan upgrade. Padahal, untuk menikmati game dengan nyaman, tidak selalu harus menggunakan prosesor kelas atas seperti i9 atau kartu grafis seri terbaru. Dengan spesifikasi menengah pun, masih banyak game yang bisa dimainkan dengan lancar. Soal upgrade, anggapan bahwa PC harus diperbarui setiap 2-3 tahun sekali juga tidak sepenuhnya benar. Memang ada game yang menuntut spesifikasi tinggi, tapi kebanyakan game masih bisa dimainkan dengan hardware lama, terutama jika pengaturannya disesuaikan. - Semakin Banyak Core pada CPU, Semakin Lancar Game
Jumlah core pada prosesor memang berpengaruh, tetapi bukan satu-satunya faktor yang menentukan performa game. Hal lain seperti kecepatan clock, jumlah cache, serta efisiensi prosesor juga memainkan peran penting. Game-game lama umumnya hanya menggunakan 1-2 core, sedangkan game modern memang lebih memanfaatkan multi-core, tapi bukan berarti semakin banyak core selalu lebih baik. - Main Game di PC Hanya Bisa Dilakukan di Desktop atau Laptop
Dulu, pernyataan ini mungkin benar, tetapi saat ini sudah banyak perangkat handheld berbasis PC seperti Steam Deck, Aya Neo, atau ROG Ally. Dengan adanya teknologi ini, bermain game PC tidak lagi terbatas pada perangkat desktop atau laptop saja. Ditambah lagi dengan layanan cloud gaming yang semakin berkembang, fleksibilitas bermain game PC kini jauh lebih tinggi. - Monitor dengan Refresh Rate Tinggi Hanya Gimmick
Anggapan ini biasanya muncul dari mereka yang belum pernah mencoba monitor dengan refresh rate tinggi. Setelah merasakan pengalaman bermain di monitor dengan refresh rate 144Hz atau lebih, kebanyakan orang akan sulit kembali ke refresh rate yang lebih rendah. Dalam game kompetitif, monitor dengan refresh rate tinggi memberi keuntungan karena mampu menampilkan gerakan dengan lebih halus dan responsif dibandingkan monitor standar. - Overclocking GPU Wajib Dilakukan untuk Performa Maksimal
Banyak yang mengira bahwa overclocking GPU adalah cara wajib untuk meningkatkan performa gaming. Faktanya, peningkatan yang didapat dari overclocking biasanya tidak terlalu signifikan dibandingkan daya tambahan yang diperlukan. Justru, undervolting lebih disarankan untuk kartu grafis kelas atas yang boros daya. Dengan undervolting, performa tetap terjaga tetapi konsumsi daya bisa lebih efisien. - Merakit PC Itu Sulit
Banyak yang merasa khawatir bahwa merakit PC itu terlalu rumit dan membutuhkan keterampilan teknis tinggi. Padahal, dengan tutorial yang tersedia di internet, merakit PC kini jauh lebih mudah. Sebenarnya, alat utama yang dibutuhkan hanyalah obeng dan pemahaman dasar tentang komponen-komponen PC. - PC Gaming Identik dengan Pembajakan Game
Tidak bisa dipungkiri bahwa game bajakan lebih mudah diakses di PC dibandingkan di konsol modern seperti PS5 atau Xbox Series X/S. Namun, tidak semua gamer PC menggunakan game bajakan. Banyak pemain yang tetap membeli game secara legal, baik melalui Steam, Epic Games Store, atau platform lainnya. Diskon yang sering diberikan oleh platform tersebut juga membuat banyak gamer memilih untuk membeli game original dibandingkan mengunduh versi ilegalnya.